
Buku dengan judul 'De Kroniek Van Koetai' atau 'Hikayat Kutai' walaupun baru 3/4 abad, tapi termasuk buku langka dan menarik. Buku ini sebetulnya adalah sebuah tesis untuk meraih gelar Doctor bidang Sastra dan Filsafat di Rijkuniversitet bagi Contantinus Alting Mees, dengan pengantar bahasa Belanda.
Menariknya, selain disertasi, dalam buku ini dituliskan juga teks lengkap 'Salasilah Raja Kutai Kerta Negara' dan 'Perjanjian Boegis dengan Raja Koetai' berbentuk cerita/hikayat, yang sudah disalin dari huruf Arab ke huruf biasa.
Juga cerita mengenai hewan bernama 'Lemboe Soeana', dimana dia menjadi tunggangan Raja pertama, yaitu 'Adji Batara Agoeng Dewa Sakti' . Sekarang 'Lembu Suana' menjadi lambang Kabupaten Kutai Kertanegara.

Alkissah, itulah kata awal dari 'Salasilah Radja dalam negeri Kutai Karta Negara', menggunakan bahasa Melayu th. 1850 an, aslinya ditulis menggunakan huruf Arab. Sekarang, dibacanya terasa agak membingungkan.



Kalimat penutup 'Salasilah Radja Koetai Kerta Negara', selesai ditulis pada tanggal 30 Rabi'oel-awal 1265 H, hari Jum'at, tahun Waoe oleh Toean Chatib Moehammad Tahir.

Surat peringatan 'Perdjandjian Boegis dengan Raja Koetai'. Pembicaraan antara Radja Koetai dengan Anakoda Toedjing sebagai orang yang dituakan oleh semua orang Boegis waktu itu.

Buku langka ini diterbitkan pada th. 1935 oleh CA Mees sendiri di Sanpoort, N.H. berukuran 16 x 24.5 cm, 314 halaman, termasuk 'Verklaring van Enige Woorden' 5 halaman dan 'Boekbespreking' 20 halaman.
Untuk melihat lebih jelas, silahkan 'klik' pada gambar yang diinginkan dan karena ejaan dan susunan kata2 yang sudah kuno, maka mohon maaf kalau ada kekeliruan.
i.gr. 02.50*
Post a Comment